Bentuk kepala itik ini memang menonjol, sehingga dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan nama Itik benjut, sedangkan nama latinnya
adalah Anas gibberifrons dan Sunda Teal adalah nama inggrisnya karena mengacu
jenis ini yang hanya tersebar di daerah paparan Sunda.
MORFOLOGI DAN PERSEBARAN
Itik ini mempunyai warna dominan abu-abu coklat, dengan beberapa
bagian di sayap berwarna biru dan putih yang hanya terlihat ketika sedang
terbang. Ciri khas kepalanya tonjol di dahi, namun individu betina tidak
setonjol jantan kemudian matanya berwarna merah. Paruh pipih khas keluarga
Anatidae yang berfungsi untuk menyosor di air dan menyaring makanan. Kakinya
berwarna coklat gelap dengan web yang menutupi seluruh jarinya.
Itik benjut merupakan jenis asli Indonesia, dimana persebarannya meliputi pulau-pulau di Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa-Bali), pulau-pulau di Sunda Kecil (Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur hingga Sumba) serta sebagian besar wilayah di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya.
KEBIASAAN DAN HABITAT
Itik benjut sama seperti bebek lainnya, merupakan golongan pemakan segalanya (omnivore), namun hingga saat ini belum ada penelitian soal pakan pastinya dari itik benjut ini.
Itik ini sangat mudah beradaptasi dengan
berbagai lahan basah, seperti di daerah pertambakan, rawa, hutan mangrove hingga
daerah tercemar seperti di Muara Angke dan Teluk Jakarta. Menariknya di Teluk
Jakarta, itik benjut menggunakan kapal pengisi pasir yang kosong dan sedang bersandar di Teluk
Jakarta, Kapal tersebut dahulu di pergunakan untuk mengerasakan pasir dalam pembuatan pulau reklamasi, Itik benjut diduga memanfaatkan pipa-pipa berlubang di kapal tersebut
sebagai tempat bersarang.
No comments:
Post a Comment