Petani tak hanya identik
dilakukan oleh manusia, di dunia burung keluarga dari Bucerotidae adalah para
petani hutan. Kenapa mereka disebut sebagai petani? Karena burung ini merupakan
agen pemencar biji pohon-pohon di dalam hutan, salah satunya buah ara (Ficus
sp.) dan menariknya Julang Papua ini dalam sehari bisa memencarkan biji-bijian
perpuluh-puluh kilometer terutama di daerah Papua dan Maluku.
MORFOLOGI DAN DISTRIBUSI
Julang Papua berukuran besar (65-85
cm), dengan warna jantan dan betina berbeda, jantan kepala berwarna jingga
cerah dengan tenggorokan putih cerah dan betina kepala hitam dengan tenggorokan
berwarna biru. Julang Papua di Indonesia tersebar di Kepulauan di Maluku (Ambon
hingga Halmahera) serta di sebagian besar Pulau papua dan pulau sekitarnya.
Indonesia sendiri mempunyai 13 jenis julang dari 59 jenis yang ada di seluruh dunia.
PAKAN DAN KEBIASAAN
Pakan utama Julang Papua adalah
buah-buahan dari jenis Ficus sepicana, Ficus sciaphila serta buah
pohon lainnya seperti Varingia grossularia, Arenga saccarifera, Myristica
fatua, Pometia pinnata. Julang ini tercatat juga memakan kepiting
dan sarang lebah. dalam buku “Birds and mammals of the Bukit Barisan Selatan
National Park, Sumatra” Margaret F. Kinnaird dan Timothy G. O’Brien mengatakan
Julang atau Rangkong dapat dijadikan indikator hutan sehat atau tidak karena
kebutuhan dasar Julang dalam memerlukan pohon dengan diameter besar sebagai
sarangnya.
Seperti jenis Julang lainnya,
Julang Papua juga ketika bersarang akan membutuhkan lubang pohon di pohon yang
berdiameter besar. Ketika mengerami telur, betina akan di kurung oleh jantan
dan setiap hari pakan betina akan di suplai oleh sang jantan. Julang Papua
dikenal sebagai jenis yang setia terhadap pasangan, karena hingga keduanya tua
dan wafat pasangannya itu-itu saja.
ANCAMAN
Perubahan hutan, terutama
penebangan pohon dengan diameter besar merupakan ancaman bagi burung ini belum
lagi perburuan, mungkin tidak semasiv perburuan julang ini di bandingkan dengan
sepupunya Rangkong gading dan Rangkong badak, namun jika di renungkan sejenak,
jika burung ini sedang bersarang dan jantan tiap hari mensuplai makanan ke
lubang sarang, tiba-tiba jantan mati akibat tembakan pemburu maka tidak hanya
jantan saja yang mati, karena betina dan calon anak yang tiap hari di suplai
makanan oleh jantan juga akan mati karena kelaparan.
Sumber : Dikutip dari berbagai
sumber
No comments:
Post a Comment