Translate

Friday, November 18, 2022

JULANG PAPUA SANG PETANI HUTAN

Petani tak hanya identik dilakukan oleh manusia, di dunia burung keluarga dari Bucerotidae adalah para petani hutan. Kenapa mereka disebut sebagai petani? Karena burung ini merupakan agen pemencar biji pohon-pohon di dalam hutan, salah satunya buah ara (Ficus sp.) dan menariknya Julang Papua ini dalam sehari bisa memencarkan biji-bijian perpuluh-puluh kilometer terutama di daerah Papua dan Maluku.

 

MORFOLOGI DAN DISTRIBUSI

Julang Papua berukuran besar (65-85 cm), dengan warna jantan dan betina berbeda, jantan kepala berwarna jingga cerah dengan tenggorokan putih cerah dan betina kepala hitam dengan tenggorokan berwarna biru. Julang Papua di Indonesia tersebar di Kepulauan di Maluku (Ambon hingga Halmahera) serta di sebagian besar Pulau papua dan pulau sekitarnya. Indonesia sendiri mempunyai 13 jenis julang dari 59 jenis yang ada di seluruh dunia.


PAKAN DAN KEBIASAAN

Pakan utama Julang Papua adalah buah-buahan dari jenis Ficus sepicana, Ficus sciaphila serta buah pohon lainnya seperti Varingia grossularia, Arenga saccarifera, Myristica fatua, Pometia pinnata. Julang ini tercatat juga memakan kepiting dan sarang lebah. dalam buku “Birds and mammals of the Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatra” Margaret F. Kinnaird dan Timothy G. O’Brien mengatakan Julang atau Rangkong dapat dijadikan indikator hutan sehat atau tidak karena kebutuhan dasar Julang dalam memerlukan pohon dengan diameter besar sebagai sarangnya.

Seperti jenis Julang lainnya, Julang Papua juga ketika bersarang akan membutuhkan lubang pohon di pohon yang berdiameter besar. Ketika mengerami telur, betina akan di kurung oleh jantan dan setiap hari pakan betina akan di suplai oleh sang jantan. Julang Papua dikenal sebagai jenis yang setia terhadap pasangan, karena hingga keduanya tua dan wafat pasangannya itu-itu saja.


ANCAMAN

Perubahan hutan, terutama penebangan pohon dengan diameter besar merupakan ancaman bagi burung ini belum lagi perburuan, mungkin tidak semasiv perburuan julang ini di bandingkan dengan sepupunya Rangkong gading dan Rangkong badak, namun jika di renungkan sejenak, jika burung ini sedang bersarang dan jantan tiap hari mensuplai makanan ke lubang sarang, tiba-tiba jantan mati akibat tembakan pemburu maka tidak hanya jantan saja yang mati, karena betina dan calon anak yang tiap hari di suplai makanan oleh jantan juga akan mati karena kelaparan.

 

Sumber : Dikutip dari berbagai sumber

 

 

No comments: