Friday, February 21, 2025

Trenggiling Jawa (Manis javanica): Mamalia Bersisik yang Terancam Punah


Trenggiling Jawa juga dikenal sebagai trenggiling Sunda, adalah salah satu mamalia paling unik yang hidup di hutan-hutan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hewan ini terkenal dengan tubuhnya yang tertutup sisik keras, menjadikannya satu-satunya mamalia bersisik di dunia. Namun, keberadaannya kini semakin langka akibat perburuan liar dan perdagangan ilegal. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang ciri khas, habitat, ancaman, dan upaya konservasi trenggiling Jawa serta peran pentingnya dalam ekosistem.

 

Ciri Khas Trenggiling Jawa

Trenggiling Jawa memiliki tubuh yang ramping dengan panjang sekitar 65-80 cm dan berat antara 4-7 kg. Salah satu ciri khasnya adalah sisik yang tersusun rapi di seluruh tubuhnya, kecuali di bagian moncong, perut, dan bagian dalam kaki. Sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama dengan kuku manusia. Saat merasa terancam, trenggiling akan menggulung tubuhnya membentuk bola untuk melindungi diri dari predator.

Selain itu, trenggiling Jawa memiliki lidah yang panjang dan lengket, bisa mencapai 40 cm, yang digunakannya untuk menangkap mangsanya, yaitu semut dan rayap. Karena tidak memiliki gigi, trenggiling mengandalkan lidah dan otot perut yang kuat untuk mencerna makanannya. Trenggiling adalah hewan nokturnal, aktif pada malam hari, dan lebih suka hidup sendiri (soliter).

 

Habitat dan Persebaran

Trenggiling Jawa dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan hujan tropis, hutan sekunder, serta perkebunan. Mereka tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia, mereka hidup di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Meskipun memiliki persebaran yang cukup luas, trenggiling lebih suka hidup di daerah yang minim gangguan manusia. Pada siang hari, mereka bersembunyi di dalam liang atau di balik dedaunan untuk menghindari predator.

 


Peran Trenggiling Jawa dalam Ekosistem

Sebagai pemangsa semut dan rayap, trenggiling Jawa berperan penting dalam mengendalikan populasi serangga tersebut. Tanpa kehadiran trenggiling, populasi semut dan rayap bisa meningkat secara drastis dan menyebabkan kerusakan pada tumbuhan di hutan.

Selain itu, aktivitas menggali tanah yang dilakukan trenggiling saat mencari makanan atau membuat liang membantu aerasi tanah. Hal ini meningkatkan sirkulasi udara di dalam tanah, yang berdampak positif bagi pertumbuhan tumbuhan dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

 

Ancaman terhadap Trenggiling Jawa

Sayangnya, populasi trenggiling Jawa terus menurun akibat berbagai ancaman, baik dari faktor alami maupun ulah manusia. Beberapa ancaman utama yang dihadapi spesies ini antara lain:

1. Perburuan Liar dan Perdagangan Ilegal

Trenggiling Jawa merupakan salah satu hewan yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal di dunia. Sisiknya dianggap memiliki nilai medis dalam pengobatan tradisional, terutama di Tiongkok dan Vietnam, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Hal lain yang di buat hewan ini di buru, karena sisiknya di pergunakan sebagai bahan baku pembuatan Narkotika yakni sabu-sabu atau Methamphetamine. Dagingnya juga dianggap sebagai makanan mewah di beberapa daerah.

2. Kehilangan Habitat

Deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian, perkebunan, serta pemukiman manusia mengancam habitat alami trenggiling Jawa. Hilangnya hutan menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan tempat berlindung.

3. Rendahnya Tingkat Reproduksi

Trenggiling Jawa memiliki tingkat reproduksi yang rendah, hanya melahirkan satu anak per tahun. Hal ini membuat populasi mereka sulit untuk pulih dari ancaman perburuan dan kehilangan habitat.

4. Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang berdampak pada pola curah hujan dan suhu dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan kondisi habitat trenggiling Jawa, yang semakin memperburuk keadaan mereka.

 


Upaya Konservasi untuk Melindungi Trenggiling Jawa

Mengingat statusnya yang terancam punah, berbagai upaya konservasi telah dilakukan oleh pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat. Beberapa langkah utama yang telah diambil antara lain:

1. Perlindungan Hukum

Trenggiling Jawa telah dilindungi oleh hukum di Indonesia. Perburuan, perdagangan, dan kepemilikan trenggiling tanpa izin dapat dikenakan sanksi hukum berat. Indonesia juga telah meratifikasi perjanjian internasional seperti Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) untuk mencegah perdagangan ilegal satwa liar.

2. Rehabilitasi dan Pelepasliaran

Beberapa lembaga konservasi dan pemerintahan juga telah melakukan rehabilitasi dan pelepasliaran trenggiling Jawa yang diselamatkan dari perdagangan ilegal.

3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi sangat penting untuk mengurangi permintaan terhadap produk trenggiling. Media sosial, seminar, dan kegiatan komunitas digunakan untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya konservasi trenggiling.

4. Penelitian dan Monitoring

Penelitian tentang populasi, habitat, dan perilaku trenggiling Jawa terus dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat guna menyusun strategi konservasi yang lebih efektif.

 

Bagaimana Kita Bisa Membantu?

Sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi dalam upaya menyelamatkan trenggiling Jawa dari kepunahan. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan:

  • Jangan Membeli Produk Trenggiling: Hindari membeli sisik, daging, atau produk lain yang berasal dari trenggiling untuk mengurangi permintaan pasar.
  • Dukung Lembaga Konservasi: Berdonasi atau menjadi relawan untuk organisasi yang bekerja dalam perlindungan trenggiling Jawa.
  • Sebarkan Kesadaran: Bagikan informasi tentang pentingnya melindungi trenggiling Jawa kepada keluarga, teman, dan komunitas.
  • Laporkan Aktivitas Ilegal: Jika menemukan aktivitas perburuan atau perdagangan ilegal trenggiling, segera laporkan kepada pihak berwenang.

 

So ...

Trenggiling Jawa (Manis javanica) adalah mamalia unik yang memainkan peran penting dalam ekosistem. Namun, berbagai ancaman seperti perburuan liar, hilangnya habitat, dan perdagangan ilegal telah menyebabkan populasi mereka semakin menurun. Upaya konservasi yang melibatkan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata, kita dapat membantu memastikan bahwa trenggiling Jawa tetap menjadi bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia untuk generasi mendatang. Mari bersama-sama melindungi satwa luar biasa ini sebelum terlambat!

 

Foto-foto oleh Ady Kristanto

 

No comments:

Betta Albimarginata: Si Kecil Cantik dari Kalimantan yang Menawan Hati

Betta albimarginata adalah salah satu spesies ikan cupang liar yang kurang dikenal dibandingkan kerabatnya yang populer, Betta splendens . ...