Di tengah pedalaman hutan tropis
sumatera, tampak sebuah belalang bergerak perlahan, matanya tampak kosong namun
dalam Langkah pasti, serangga ini bergerak menuju pucuk tanaman untuk mencari
sinar matahari. Pertanyaannya kenapa belalang itu tidak melompat seperti
biasanya, malah perjalan dengan perlahan. Yup belalang tersebut sudah menjadi zombie.
Makhluk Pembuat Ulah
Belalang kayu (Valanga sp.)
tersebut menjadi korban infeksi dari jamur Cordyceps sp. Jamur cordyceps
adalah jamur yang suka mencari inang dari serangga seperti belalang atau semu. Jamur
akan memaksa inangnya untuk memanjat ke atas tumbuhan, menjepitnya untuk
menstabilkan dirinya sendiri, dan menunggu untuk mati. Kemudian, jamur
perlahan-lahan muncul melalui kerangka luar serangga, membentuk tangkai ke atas
melalui bagian atas hewan yang mati. Tangkai menghujani spora pada serangga di
bawah, memulai proses dari awal lagi untuk mencari inang atau korban baru.
Untuk waktu yang lama, para ahli
percaya bahwa Cordyceps menginfeksi otak inangnya, memaksanya untuk terlibat
dalam perilaku aneh ini. Namun, penelitian baru yang diterbitkan dalam
Proceedings of the National Academy of Sciences menceritakan kisah yang
berbeda. Menggunakan Pencitraan 3D dan mikroskop elektron, sebuah penelitian
menemukan bahwa Cordyceps menyerang serat otot hewan dan membuat otak tetap
utuh. Itu berarti bahwa jamur mengendalikan apa yang dilakukan serangga saat
serangga sepenuhnya sadar tetapi tidak dapat menghentikannya, wuiih seram
sekali
Brutal atau Normal
Mungkin kalo secara pandangan
manusia, hal ini adalah sesuatu yang brutal, namun dalam mekanisme seleksi alam,
hal ini adalah sesuatu yang normal dimana peranan dari jamur ini adalah sebagai
agen pengontrol populasi serangga agar tidak terlalu banyak populasinya di alam.
Dan di hutan Sumatera tersebut selalu dalam kondisi seimbang komposisi
hewan-hewannya, menarik bukan mekanisme alam dalam menjaga keseimbangannya.
No comments:
Post a Comment