Translate

Tuesday, February 14, 2023

ULAR VIPER WAGLER THE SILENT KILLER

Salah satu ular mematikan yang bisa ditemukan di Indonesia adalah Ular Viper Wagler (Tropidolaemus wagleri), nama lainnya adalah Ular Bandotan Candi. Ular ini sering dapat di temukan di berbagai tipe habitat, termasuk hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, perkebunan hingga di daerah yang sering dilalui manusia, tetap penting untuk selalu berhati-hati dan menjaga jarak dari ular ini untuk menghindari gigitan yang berbahaya.

Ular Viper termasuk ke dalam keluarga Viperidae atau keluarga ular berbisa dalam klasifikasi ilmiah. Keluarga Viperidae terdiri dari lebih dari 300 spesies ular berbisa yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk Ular Viper Wagler yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Ciri khas dari keluarga ular Viper adalah kehadiran gigi berbisa yang dapat dilipat di bagian atas rahang mereka, yang memungkinkan mereka untuk menyerang dan mematikan mangsanya dengan lebih efektif.

 

MORFOLOGI ULAR VIPER WAGLER

Ular ini dinamai menurut ahli zoologi Inggris, Sir Abraham Rees Wagler, yang pertama kali mempelajari spesies ini. Ular Viper Wagler adalah ular berukuran sedang dengan panjang rata-rata antara 70 hingga 100 cm. Namun, ada juga beberapa individu yang dapat mencapai panjang hingga 1,2 meter. Ular Viper Wagler jantan umumnya lebih kecil dari betina, dan spesies ini memiliki tubuh yang agak gemuk dengan kepala yang relatif besar dan ekor yang pendek. Warna kulit ular Viper Wagler dapat bervariasi dari hijau keabu-abuan hingga coklat kehitaman, dengan corak-cetak putih atau kuning yang memanjang di seluruh tubuhnya.

Ukuran ular Viper Wagler yang relatif kecil membuatnya sulit ditemukan di alam liar, sehingga perlu berhati-hati ketika berada di daerah yang menjadi habitatnya. Jadi ingat di tahun 2008, ketika saya sedang survey burung di hutan dekat Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat waktu itu karena perjalanan yang melelahkan menembus semak belukar dan berenang di rawa-rawa gambut, ketika sampai di lokasi yang agak kering saya segera menaruh tas carrier yang saya bawa dan duduk di lantai hutan, tiba-tiba pemandu kami berteriak ke arah saya, saya tidak ngeh karena terlalu lelah, sayup-sayup terdengar kata-kata ular, saya pun tak sengaja menoleh ke arah kanan dan benar saja di dekat tas saya tampak Ular Viper Wagler sedang beristirahat di ranting pohon yang sejajar dengan kepala saya. Untungnya jenis ini aktif di malam hari dan di siang hari ular ini lebih banyak berdiam diri. Alhamdulillah ….

Selain dengan nama Bandotan Candi, Ular ini juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti ular punai (Jambi), Ular cintamanis (Batak), Ular cantik manis (Sumbar), Ular kapak tokong, Dupong (Malay), dan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Temple viper

Ular Viper Wagler termasuk ke dalam keluarga Viperidae yang memiliki tipe susunan gigi solenoglyphous. Tipe susunan gigi solenoglyphous adalah tipe susunan gigi pada ular berbisa yang memiliki sepasang gigi besar di rahang depan, yang dapat dilipat ke dalam saat tidak digunakan, dan dapat melipat ke luar dan menjulur saat ular mengigit mangsa. Gigi tersebut terhubung dengan kelenjar bisa yang memproduksi dan menyimpan bisa ular. Gigi berbisa solenoglyphous memungkinkan ular untuk menginjeksikan bisa ke dalam mangsa secara efektif.

Bisa Ular Viper Wagler mengandung berbagai jenis toksin yang dapat mematikan bagi manusia dan hewan lainnya. Toksin utama yang terkandung dalam bisa ular Viper Wagler adalah hemotoksin dan neurotoksin. Hemotoksin berfungsi menghancurkan sel darah merah dan jaringan otot, sementara neurotoksin dapat mempengaruhi sistem saraf, sehingga mengakibatkan kelumpuhan dan kegagalan organ vital pada korban gigitan. Efek samping yang ditimbulkan akibat gigitan bisa ular Viper Wagler antara lain rasa sakit, bengkak, dan memar pada area gigitan, kelemahan, mual, dan kesulitan bernafas. Jika tidak diobati, gigitan bisa ular Viper Wagler dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan ular ini saat berada di habitatnya.


 

HABITAT DAN PAKAN ULAR VIPER WAGLER

Ular Viper memiliki banyak varietas dan dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, meskipun sebagian besar spesiesnya ditemukan di daerah tropis dan subtropis.  Ular Viper Wagler, adalah jenis ular viper yang umum di kawasan Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ular ini umum ditemukan pada dataran rendah dan pegunungan hingga mencapai ketinggian 1000 mdpl. Akan tetapi kebanyakan berada di dataran rendah yang basah dekat perairan, seperti hutan rawa gambut, persawahan, tepi sungai, dan hutan bakau. Aktivitas hariannya dilakukan secara arboreal baik pada malam hari juga di senja atau dini hari. Sementara pada ular yang muda lebih sering ditemukan di permukaan tanah. Pakannya berupa binatang mamalia kecil, burung, kadal, katak dan hewan kecil lainnya.

Ular Viper Wagler adalah ular yang berburu mangsanya secara aktif dengan cara mengintai dan menyerang secara tiba-tiba. Ular ini sering ditemukan bersembunyi di antara daun-daun atau di balik batang pohon, menunggu mangsanya lewat. Ketika mangsa seperti tikus, katak, atau burung lewat, ular Viper Wagler akan menyerang dengan cepat dan mematuknya dengan gigi berbisa yang dilipat di atas rahangnya. Setelah mangsa terkena gigitannya, toksin dalam bisa ular Viper akan mematikan mangsa dalam waktu yang relatif singkat.

Ular Viper juga menggunakan indra penciuman dan penglihatannya yang tajam untuk mencari mangsa. Mereka seringkali memanjat ke atas ranting pohon untuk mendapatkan keuntungan posisi dan memudahkan pengintaian mangsa yang berada di bawah. Setelah menyerang mangsa, ular Viper Wagler kemudian akan menunggu sampai mangsa tersebut mati sebelum memakannya. Ular ini dikenal sebagai predator yang efektif dan memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi hewan kecil di habitatnya, Sang SILENT KILLER.


 

PERANAN DAN ANCAMAN TERHADAP ULAR VIPER WAGLER

Ular Viper Wagler memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya. Sebagai predator, ular Viper Wagler memangsa berbagai jenis hewan kecil seperti tikus, katak, dan burung, sehingga membantu mengendalikan populasi hewan-hewan tersebut di alam liar. Selain itu, ular Viper Wagler juga berperan sebagai mangsa bagi beberapa predator di alam seperti burung hantu, musang, dan ular lainnya. Dalam lingkungan hutan, spesies ini juga turut berpartisipasi dalam siklus nutrisi dengan menjadi sumber makanan bagi hewan predator di atasnya dalam rantai makanan. Oleh karena itu, meskipun terkadang dianggap berbahaya bagi manusia, ular Viper Wagler memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya.

Ancaman terhadap populasi ular Viper Wagler antara lain hilangnya habitat akibat deforestasi, pembangunan infrastruktur, dan perambahan manusia. Ular Viper Wagler juga sering diburu oleh manusia untuk diambil kulitnya yang indah dan dijadikan bahan kerajinan tangan, serta untuk diambil dagingnya yang dianggap sebagai makanan lezat oleh beberapa orang di wilayah habitatnya. Selain itu, perburuan ular Viper Wagler juga terkait dengan permintaan pasar satwa liar dan perdagangan hewan peliharaan. Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan habitat alami ular Viper Wagler sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan.

Sebagai hewan yang mempunyai peranan penting di alam, menjual atau memperjualbelikan Ular Viper Wagler secara ilegal dapat dikenakan sanksi hukum yang berat Selain itu tidak dianjurkan untuk memelihara atau memperdagangkan hewan ini sebagai hewan peliharaan. Namun jika dilihat di E-Commerce harga ular ini berkisar antara 200.000 - 500.000 per ekornya dan hal ini sangat merugikan bagi keberlangsungan populasi ular Viper Wagler di alam. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlibat dalam aktivitas perdagangan atau kepemilikan hewan langka atau dilindungi demi menjaga kelestarian spesies ini di alam.



No comments: