Translate

Thursday, December 1, 2022

AVERTEBRATA ANEH DI GUNUNG CYCLOOP PAPUA


Pegunungan Cycloop atau Dafonsoro adalah salah satu Cagar Alam yang terdapat di propinsi Papua. Pegunungan ini akan terlihat jelas dalam penerbangan pesawat ketika hendak mendarat di bandara Sentani. Pegunungan yang menjadi daerah resapan air bagi danau sentani dan daerah sekitarnya merupakan area yang di anggap sakral bagi masyarakat Papua. 

Awal mula gunung ini dinamai Cycloop bermula pada 1768. Kala itu Louis-Antoine de Bougainville, pelaut Perancis, berlabuh di Teluk Humboldt. Ia melihat pegunungan di pesisir utara Jayapura yang sepintas seperti raksasa bermata satu yang sedang tidur. Maka Bougainville menamai pegunungan ini dengan sebutan Cycloop.

Di pegunungan ini terdapat jenis-jenis hewan endemik papua seperti burung cendrawasih, kanguru pohon hingga landak semut irian. selain hewan-hewan vertebrata atau bertulang belakang, ternyata hewan-hewan Avertebrata yang di temukan di sana pun aneh-aneh. 

Berikut adalah hewan-hewan Avertebrata yang saya dokumentasikan ketika mengunjungi Pegunungan Cycloop beberapa tahun silam, menggunakan kamera Fujifilm Finepix HS35 EXR + Raynox DCR-250

Foto diatas adalah jenis avertebrata dari golongan Harpactorinae atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai Assasin Bug (Anbu). Jenis ini adalah serangga predator dimana dengan kejam Anbu ini akan menerjang mangsanya dan menusuk tubuh mangsanya dengan belalainya dan menghisap cairan yang terdapat di tubuh mangsanya hingga kering.

Awal melihat belalang ini selalu membuat saya tertawa, karena tidak tahu jenisnya, saya dan teman saya menyebut belalang ini dengan sebutan Belalang Ngangkang (Benga), karena bentuk kakinya ketika menutup dan bertengger berbeda dengan belalang lain, yak kaki belalang ini menutup kesamping bukan ke atas he he he ....

Kumbang dari keluarga Lycidae, awalnya saya banyangkan sebagai penari samba di Brazil dengan antena yang menjulang, terutama ketika melihat ke kanan dan kiri, ya kita juluki dia sebagai Kumbang Samba (Kumba).

Takjub saya ketika melihat laba-laba ini, awalnya saya pikir ini rajungan yang menyamar sebagai laba-laba he he he sampai sekarang saya menemukan petunjuk ini jenis laba-laba apa, ya sementara kita sebut dia sebagai Rajungan Fake (Rafa).

Ini dia si Kupla (Kutu-daun Plastik) he he he awalnya saya lihat dari jauh ada plastik yang menempel di daun lalu saya perhatikan kok bergerak, apa karena angin? tapi gerakannya lambat dan konstan lalu saya dekati lagi eh kutu daun ternyata.

ini jenis Serangga Ranting (Sera) yang menurut saya paling kereeeen ... karena awalnya saya pikir lumut, pas diperhatikan lagi eh ini ada serangga ranting dan dia melakukan kamuflase atau mengaburkan tubuhnya dengan lingkungan sekitar, tujuannya ya untuk menghindari pemangsa.

Ketika awal melihat serangga ini, saya pikir ulat namun kok ada sayap dan mengkilap. Cari-cari di internet ternyata ini jenis serangga dari keluarga Cercopidae, dan ciri keluarga ini adalah memakan batang-batang tumbuhan (Xilem), uniknya dalam bahasa inggris serangga ini disebut Froghopper ya kalo kita Indonesiakan menjadi Belalang Katak (Beka) he he he

Salah satu belalang yang menarik selain si Beka, adalah Bedur (Belalang Berduri) ini, seluruh tubuhnya diliputi duri-duri sehingga burung pun enggan untuk memakan dirinya, takut nyangkut di tenggorokan he he he

Kumbang weevil ini menarik, mengingatkan saya akan musuh godzilla, terlebih di tutupi duri-duri dan membuat dirinya bisa berkamuflase seperti batu, mari kita namai dia Weeevil Berbatu (Wibu) he he he

Nah kalo kumbang weevil yang satu ini bentuk nya agak pendek dan bantet, berbeda dengan weevil lainnya sehingga saya namai dia Si Bantet (Siba).

Nah itulah beberapa serangga yang bisa di jumpai di Pegunungan Cycloop, menarik dan aneh-aneh bukan, nah apakah kalian pernah menjumpai hewan-hewan ini di alam? Silahkan kalian komentar di warung pecel lele mpok Lela di samping he he he (waduh kena racun Obrolan Panas nih)

4 comments:

Efissh said...

Kereeen hewan-hewan nya

Ady Kristanto said...

Terima kasih yak, Papua memang LUAR BIASA

Anonymous said...

Dear Adi, kalau waktu pencarian ditambah, pasti akan menemukan serangga lain ya..

Ady Kristanto said...

Yup, pastinya ... waktu itu juga masih di kaki pegunungannya belum sampai ke atasnya