Translate

Monday, September 4, 2023

KEINDAHAN DAN MISTERI NURI BAYAN SANG PERMATA TROPIS

Nuri Bayan, yang juga dikenal dengan nama Eclectus Parrot dalam bahasa Inggris, adalah spesies burung yang unik dan menarik. Mereka berasal dari kawasan Pasifik, terutama di bagian timur Indonesia, Papua Nugini, dan Australia utara.

Deskripsi Fisik: Salah satu ciri khas Nuri Bayan adalah perbedaan warna bulu antara jantan dan betina yang sangat mencolok, suatu fenomena yang disebut dimorfisme seksual. Jantan biasanya memiliki warna hijau cerah dengan beberapa tambahan warna biru dan merah pada sayap dan ekor. Sementara betina biasanya berwarna merah atau ungu cerah dengan perut berwarna biru.

Habitat dan Diet: Nuri Bayan biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, baik di dataran rendah maupun pegunungan. Mereka adalah pemakan buah-buahan, biji-bijian, dan kuncup bunga. Karena sifatnya yang frugivora (pemakan buah), Nuri Bayan memainkan peran penting dalam penyebaran benih di habitatnya.

Perilaku: Nuri Bayan adalah burung yang sosial dan biasanya ditemukan dalam kelompok kecil. Mereka dikenal memiliki suara yang keras dan khas. Dalam keadaan tertentu, mereka dapat meniru suara manusia dan suara-suara lainnya dengan akurat.

Reproduksi: Sarang Nuri Bayan biasanya ditempatkan di lubang pohon. Betina bertanggung jawab untuk mengerami telur, sementara jantan mencari makanan. Setelah menetas, anak burung memerlukan perawatan intensif dari kedua orang tua.

Status Konservasi: Meskipun spesies ini masih relatif umum di beberapa daerah, deforestasi dan perdagangan burung ilegal telah menyebabkan penurunan populasi di beberapa kawasan.


Fakta Menarik Nuri Bayan:

  1. Dimorfisme Seksual yang Mencolok: Seperti disebutkan sebelumnya, Nuri Bayan memiliki salah satu contoh dimorfisme seksual yang paling mencolok di dunia burung. Ini memudahkan untuk membedakan jantan dari betina hanya dengan melihat warna bulunya.
  2. Peniru yang Hebat: Meskipun tidak sepopuler burung beo dalam hal meniru, Nuri Bayan dapat meniru suara dengan sangat baik. Ini membuat mereka populer di kalangan pecinta burung peliharaan.
  3. Penting bagi Ekosistem: Sebagai pemakan buah, Nuri Bayan memainkan peran penting dalam menyebarluaskan benih, membantu regenerasi hutan.
  4. Bulu yang Indah: Bulu Nuri Bayan adalah komoditas yang dicari dalam perdagangan ilegal, baik untuk dijadikan hiasan maupun untuk dijual sebagai burung peliharaan. Sayangnya, hal ini memberikan ancaman serius bagi populasi liar mereka.
  5. Intelejensia Tinggi: Nuri Bayan dikenal memiliki kecerdasan tinggi. Dengan pelatihan yang tepat, mereka dapat diajarkan berbagai trik dan perintah.
  6. Makanan Khusus: Mereka memerlukan diet yang kaya akan vitamin A dan kalsium, yang mereka dapatkan dari buah-buahan, kuncup, dan bunga di alam liar.
  7. Perawatan Khusus: Jika dipelihara sebagai hewan piaraan, Nuri Bayan memerlukan perawatan khusus, termasuk kandang yang cukup besar, mainan, dan interaksi sosial yang cukup.
  8. Panjang Hidup: Dalam kondisi yang tepat, Nuri Bayan dapat hidup hingga 30 tahun atau lebih.
  9. Pemilihan Pasangan: Mereka dikenal monogami, yang berarti setelah memilih pasangan, mereka akan tetap bersama pasangan tersebut seumur hidup.
  10. Komunikasi Visual: Dimorfisme seksual mereka bukan hanya untuk membedakan jenis kelamin, tetapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi visual antar individu.

Jadi, Nuri Bayan (Eclectus roratus) adalah salah satu spesies burung yang paling mempesona dengan ciri khas warna bulunya yang mencolok, kecerdasannya, dan peranannya dalam ekosistem. Perlindungan terhadap spesies ini dan habitatnya sangat penting agar keberadaannya tetap terjaga di alam liar.

Sunday, September 3, 2023

BANGAU TONGTONG SANG PROFESOR

Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus), juga dikenal sebagai Bangau Raja, adalah salah satu burung air yang paling mencolok dan menarik di dunia. Bangau ini memiliki sejumlah ciri-ciri unik, pola hidup yang menarik, dan cara makan yang mengagumkan yang patut untuk diketahui.


Ciri-ciri Fisik

  1. Ukuran Raksasa: Bangau Tongtong adalah salah satu burung terbesar di dunia, dengan tinggi mencapai 150 hingga 160 cm dan rentang sayap hingga 2,75 meter. Mereka memiliki berat tubuh mencapai 5-7 kg, menjadikannya burung air terberat kedua setelah Bangau Mahkota (Leptoptilos crumeniferus).
  2. Warna Bulu: Bulu bangau ini kebanyakan berwarna abu-abu, dengan bagian dada dan kepala lebih pucat, sementara sayapnya berwarna hitam dengan ujung putih. Kaki mereka seringkali berwarna merah muda cerah dengan jari-jari yang kuat.
  3. Paruh yang Kuat: Bangau Tongtong memiliki paruh yang panjang, kuat, dan tajam. Paruh ini berguna saat mereka mencari makanan di air.


Hidup dan Persebaran

  1. Habitat: Bangau Tongtong biasanya ditemukan di hutan hujan dataran rendah, rawa-rawa, dan sungai di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka lebih suka habitat air tawar tetapi dapat juga ditemui di perairan payau.
  2. Kebiasaan Bersarang: Bangau Tongtong adalah burung yang bersarang secara koloni, dengan sarang yang besar dan terletak di pohon tinggi. Koloni ini dapat mencapai puluhan hingga ratusan pasangan yang bersarang bersama-sama.
  3. Migrasi: Mereka umumnya merupakan burung yang tidak bermigrasi, tetapi beberapa individu mungkin melakukan perpindahan dalam pencarian makanan.


Cara Makan:

  1. Pemangsa Ahli: Bangau Tongtong adalah pemangsa yang mahir. Makanan utama mereka adalah ikan, tetapi mereka juga memakan reptil, amfibi, mamalia kecil, dan bahkan bangkai hewan mati.
  2. Teknik Memancing: Mereka menggunakan teknik yang cerdik untuk mencari makanan. Biasanya, mereka berdiri dengan tubuh tegak di air dangkal dan menunggu mangsa yang lewat. Ketika mereka melihat ikan atau mangsa lainnya, mereka menusukkan paruh mereka dengan cepat dan menangkap mangsa dengan sangat terampil.
  3. Cara Makan Bersama: Dalam koloni besar, bangau Tongtong sering berburu dalam kelompok. Mereka membentuk garis dan bergerak maju bersama-sama untuk menghalau ikan ke arah yang lebih dangkal sehingga lebih mudah ditangkap.


Keunikan:

  1. Kemampuan Terbang: Meskipun ukurannya besar, bangau Tongtong memiliki kemampuan terbang yang mengesankan. Mereka bisa terbang dengan sangat lancar dan mampu menempuh jarak yang cukup jauh dalam pencarian makanan.
  2. Simbol Budaya: Bangau Tongtong sering kali menjadi bagian dari budaya dan mitologi di berbagai negara Asia Tenggara. Mereka sering kali dianggap sebagai simbol keberanian dan ketekunan.
  3. Ancaman Terhadap Populasi: Populasi bangau Tongtong telah mengalami penurunan yang signifikan akibat hilangnya habitat alami, perburuan ilegal, dan kerusakan lingkungan. Mereka saat ini masuk dalam daftar spesies yang terancam punah.


Dalam kesimpulan, bangau Tongtong adalah makhluk yang menarik dengan ciri-ciri fisik yang mengesankan, kepala botak seperti profesor, pola hidup yang menarik, dan cara makan yang cerdik. Namun, mereka juga menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup mereka, dan perlindungan dan konservasi habitat mereka sangat penting untuk menjaga spesies yang luar biasa ini tetap ada di alam liar.

Tuesday, April 4, 2023

PERAN AKTIF PEMERINTAH DALAM MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM MEMBANGUN KOTA YANG LESTARI DAN SEHAT

Keanekaragaman hayati kota, baik itu flora, fauna dan fungi (F3) merupakan aset yang sangat berharga bagi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan manusia di kota. Oleh karena itu, peranan pemerintah sangat penting dalam menjaga keanekaragaman hayati kota. Hijau dan beragamnya flora di Ruang Terbuka Hijau dan Biru (RTHB) dapat meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi suara di sekitar kawasan tersebut. Selain itu, RTHB juga dapat menjadi tempat rekreasi dan relaksasi bagi masyarakat kota yang membutuhkan suasana yang lebih alami. oleh karena itu pemerintah sebagai garda terdepan harus memainkan perannya secara aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati kota demi menciptakan lingkungan yang lestari dan sehat untuk kesejahteraan masyarakat

 

APA SIH PERANAN TUMBUHAN DI PERKOTAAN

Selain hal yang sudah di jelaskan di atas, peranan lain flora di perkotaan seperti pohon dan semak, dapat menyerap gas karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca di kota dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

Beberapa jenis flora kota juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan atau obat-obatan alami. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan makanan atau obat-obatan dari luar kota.

Keindahan flora kota juga dapat menjadi daya tarik pariwisata. Beberapa kota di dunia memiliki taman kota yang terkenal dengan keindahan flora kota, yang menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia, seperti Ueno Park, Tokyo dimana taman kota yang terletak di pusat kota Tokyo ini adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat bunga sakura di Jepang. Taman ini memiliki lebih dari 1.000 pohon sakura yang berbunga di sepanjang jalan dan danau dan saat ini sedang musimnya pohon Sakura mekar dan memberikan dampak positif bagi ekonomi kota.

Di Amerika ada Central Park, New York City, taman kota yang terkenal ini memiliki luas lebih dari 340 hektar dan beragam jenis tumbuhan, termasuk pohon-pohon besar, bunga-bunga liar, dan taman-taman bunga yang indah. Central Park menjadi salah satu daya tarik wisata utama di New York City, dan menyumbang pendapatan ekonomi yang besar melalui wisata dan perhotelan.

Dan sebuah taman di perkotaan sebaiknya seimbang antara fungsi estetika dan ekologis. Taman yang dirancang hanya untuk tujuan estetika atau keindahan visual tanpa memperhatikan fungsi ekologis, seperti menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, dapat berdampak negatif pada lingkungan perkotaan. Sebaliknya, taman yang hanya dirancang untuk fungsi ekologis tanpa memperhatikan nilai estetika juga dapat kurang menarik dan kurang diminati oleh masyarakat. Sebuah taman yang seimbang antara fungsi estetika dan ekologis dapat memberikan manfaat positif bagi lingkungan perkotaan, seperti memperbaiki kualitas udara, mengurangi suhu lingkungan dan habitat fauna, serta memberikan area rekreasi dan hiburan yang sehat dan menarik bagi masyarakat.


 

BAGAIMANA PERANAN FAUNA DI KOTA

Keanekaragaman fauna di kota, sangat penting keberadaannya karena dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem di kota. Beberapa spesies, seperti burung dan serangga, dapat membantu mengendalikan populasi serangga yang berpotensi sebagai hama dan merusak tanaman serta mengurangi risiko wabah penyakit.

Contohnya adalah kasus serbuan ulat bulu di Menteng pada tahun 2016 lalu dimana banyak penduduk yang merasa terganggu dengan keberadaan ulat bulu tersebut. Ulat bulu ini memiliki bulu-bulu halus yang dapat menyebabkan iritasi dan ruam pada kulit manusia serta dapat memicu gangguan pernapasan jika terhirup oleh manusia. Salah satu fauna yang menyukai memakan ulat-ulat bulu ini adalah jenis Kacamata biasa (Zosterops melanurus), namun sayangnya yang di seperti di laporkan oleh Jakarta Birdwatcher’s Society, bahwa semenjak tahun 2013 perburuan dan penangkapanillegal burung ini di perkotaan mulai meningkat hingga saat ini status burung tersebut menjadi rentan terancam punah (Vulnerable - VU).

Kebanyakan fauna di perkotaan, seperti burung madu, lebah, kupu-kupu, dan kumbang, memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman. Tanaman memerlukan hewan untuk membantu mentransfer serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya, sehingga dapat berkembang dan berbuah. Sayangnya burung madu pun tak lepas dari penangkapan illegal di perkotaan seperti kota Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Jika fauna hilang di perkotaan, hal tersebut dapat menimbulkan dampak buruk pada lingkungan perkotaan dan kesejahteraan manusia. Fauna memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan, membantu dalam proses penyerbukan tanaman, memakan hama tanaman, dan memperkaya tanah dengan kotoran. Jika fauna hilang, maka ekosistem perkotaan dapat terganggu dan berdampak pada ketersediaan sumber daya alam yang dibutuhkan manusia. Selain itu, hilangnya fauna juga dapat menyebabkan penurunan kualitas udara, dan menurunnya nilai estetika di perkotaan.


 

LALU MANFAAT FUNGI DI PERKOTAAN

Fungi atau jamur memiliki peran penting di perkotaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memperkaya lingkungan antara lain sebagai agen yang membantu proses dekomposisi: Fungi membantu dalam proses dekomposisi bahan organik seperti dedaunan dan kayu yang membusuk. Dengan demikian, fungi membantu membersihkan lingkungan dan mengurangi kuantitas sampah organik di perkotaan.

Fungi juga membantu meningkatkan kualitas tanah dengan memperkaya nutrisi dan menghilangkan zat-zat berbahaya. Fungi akan membentuk struktur tanah yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air.

Peranan fungi yang sangat penting adalah sebagai sumber pangan dan obat-obatan: Beberapa jenis fungi seperti jamur tiram dan shitake dapat dikonsumsi sebagai makanan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, beberapa jenis fungi juga digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional.

Panen fungi ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di perkotaan, karena bertanam jamur dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kota karena fungi dapat menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan relatif mudah untuk dibudidayakan di lingkungan perkotaan. Melalui kegiatan bertanam jamur di perkotaan, masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong dan bahan-bahan organik yang ada di sekitarnya. Selain itu, kegiatan bertanam jamur juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota dan mengurangi tingkat pengangguran.

Namun, tidak semua jenis fungi memiliki peran yang positif. Beberapa jenis fungi juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan kesehatan manusia jika tumbuh di lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola pertumbuhan fungi di perkotaan dan mempromosikan jenis fungi yang memiliki peran positif dalam menjaga lingkungan dan kesehatan manusia.


 

DAN PERANAN SEPERTI APA YANG PEMERINTAH HARUS LAKUKAN

Berikut ini adalah beberapa peran yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati kota:

  • Menerapkan kebijakan yang mendukung pelestarian keanekaragaman hayati kota, seperti pembatasan penggunaan lahan dan pengembangan taman kota yang memadai.
  • Mengembangkan dan menerapkan rencana tata ruang kota yang mengakomodasi keanekaragaman hayati dan mempertimbangkan kebutuhan ekologis dari spesies yang ada.
  • Menjaga kualitas air dan udara yang memadai, sehingga habitat bagi spesies hayati dapat terjaga.
  • Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap keanekaragaman hayati kota, termasuk mengidentifikasi spesies yang terancam punah dan menyusun program-program perlindungan yang sesuai.
  • Mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati kota, termasuk dengan mengadakan kampanye atau program sosialisasi.
  • Menjalin kerja sama dengan institusi atau organisasi lain yang memiliki peran dalam pelestarian keanekaragaman hayati kota, seperti universitas atau LSM.

Dalam melaksanakan peran-peran tersebut, pemerintah harus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, universitas, LSM, dan sektor swasta, untuk memastikan bahwa upaya pelestarian keanekaragaman hayati kota dapat berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.

Jika pemerintah dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan, maka akan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan lestari bagi masyarakat kota. Hal ini dapat memberikan berbagai manfaat positif, seperti mengurangi tingkat polusi udara dan air, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, serta memberikan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk kebutuhan masyarakat. Selain itu, menjaga keanekaragaman hayati juga dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem, mempertahankan spesies endemik dan merawat keindahan alam, yang dapat memberikan nilai tambah pada pariwisata dan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis keanekaragaman hayati. Dengan demikian, menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan merupakan upaya penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat kota.



Saturday, February 25, 2023

KIPASAN KEBUN SI PENAKLUK KABEL LISTRIK

Jika di pulau Jawa burung-burung macam Burung gereja Erasia (Passer montanus) dan Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster) merupakan burung umum dan mudah kita temukan di perkotaan maupun ke dekat hutan, nah jika ke wilayah timur Indonesia seperti di Maluku dan Papua, maka kita akan menjumpai Kipasan kebun (Rhipidura leucophrys) yang merupakan jenis umum dan melimpah di wilayah ini, dan uniknya burung ini hingga membuat sarang di kabel listrik, LUAAAAR BIASSAAA.

 

MORFOLOGI DAN PENYEBARAN KIPASAN KEBUN

Kipasan kebun adalah burung kecil dengan panjang tubuh sekitar 19-21 cm dan berat sekitar 8-10 gram. Didominasi oleh warna hitam di tubuh bagian atas hingga sayap dan ekor serta warna putih di bagian dada hingga perut. Paruh berwarna hitam dengan bulu-bulu di pangkal paruh yang menandakan bahwa burung ini adalah pemakan serangga. Kaki ramping dan panjang berwarna hitam.

Jenis ini memiliki 3 sub spesies yakni, Rhipidura leucophrys picata dan Rhipidura leucophrys leucophrys yang penyebaranya di benua Australia. Sedangkan sub spesies Rhipidura leucophrys melaleuca adalah yang bisa kita jumpai di Indonesia, Papua Nugini, hingga Pulau Solomon.


HABITAT DAN POLA PAKAN KIPASAN KEBUN

Hampir semua habitat, selain hutan tertutup seperti hutan hujan atau hutan kayu putih (Melaleuca leucadendra) terpadat. Terjadi di habitat terbuka, biasanya dengan pohon atau semak yang tersebar, semak rendah dan intensitas cahaya tinggi, misalnya hutan, savana terbuka, pembukaan alam dan buatan manusia, tepi saluran air, hutan bakau, daerah pesisir, kebun dan taman, perkebunan, rawa, laguna dan sekitar tempat tinggal manusia.

Burung ini merupakan pemakan serangga (insectivora), dengan komposisi jenis-jenis kumbang dan lalat yang sering dimakan burung ini, sisanya terkadang capung, laba-laba serta biji-bijian. Mencari mangsa ketika bertengger atau dengan bergerak cepat di tanah seperti lari zig-zag sembari melompat-lompat. Dari persentase lokasi mengambil mangsa, burung ini mengambil mangsa saat terbang (37–62%) dari tumbuh-tumbuhan (3–22%) dan di tanah (1·6–3%).


 

PERKEMBANGBIAKAN KIPASAN KEBUN

Kipasan kebun merupakan jenis yang monogami atau satu pasang saja. Di Papua burung ini tercatat berbiak di bulan Mei hingga Oktober, tetapi dapat berkembang biak di bulan mana pun jika kondisi memungkinkan. Sarang berbentuk cangkir yang tersusun dari rumput kering halus, serpihan kulit kayu, tumbuhan bawah, terkadang ranting, akar, wol dan bulu binatang, bulu dan benang (dapat menggunakan kembali bahan dari sarang sebelumnya, jika sarang sebelumnya masih dalam kondisi layak pakai) dengan diameter luar sarang sebesar 70–76 mm, kedalaman 44–64 mm, ruang telur berdiameter 32–38 mm. Telur setiap pasang berjumlah 3 – 4 butir.


 

KIPASAN KEBUN SANG PENAKLUK KABEL LISTRIK

Menariknya waktu saya berkunjung ke Halmahera dan Waigeo Raja Ampat, Papua Barat, jenis ini ditemukan lebih banyak menggunakan fasilitas manusia seperti kabel dan tiang untuk bertengger dan bahkan membuat sarang. Kok aman yak? Kita aja manusia ngeri membayangkannya, bisa gosong kita jika kena kabel.

Ternyata burung dapat bertengger di kabel listrik tanpa tersengat listrik karena burung bukan  merupakan konduktor yang baik, yang berarti bahwa mereka tidak menghantarkan listrik dengan mudah melalui tubuh mereka seperti logam atau bahan konduktif lainnya.

Ketika burung bertengger di kabel listrik, kaki mereka mengalami perbedaan potensial listrik antara kabel yang mereka pegang dan tanah di bawah mereka. Namun, karena kaki burung terbuat dari bahan yang tidak menghantarkan listrik dengan baik, arus listrik tidak mengalir melalui tubuh mereka ke tanah.

Selain itu, banyak kabel listrik modern dilapisi dengan bahan isolator yang meminimalkan kemungkinan adanya arus bocor dan mencegah terjadinya kebocoran listrik yang dapat membahayakan burung dan manusia.

Ada beberapa alasan mengapa burung sering bersarang di kabel listrik, antara lain:

  1. Ketinggian yang cocok: Kabel listrik sering kali terletak di ketinggian yang cocok bagi burung untuk bersarang, terutama bagi jenis burung yang biasanya bersarang di tempat yang lebih tinggi seperti burung walet.
  2. Keamanan: Beberapa jenis burung merasa bahwa sarang yang dibuat di atas kabel listrik lebih aman dari predator seperti kucing atau musang. Kabel listrik juga membuat sulit bagi predator untuk mencapai sarang burung.
  3. Mudah diakses: Kabel listrik yang terletak di lingkungan perkotaan biasanya mudah diakses oleh burung, terutama jika terletak di dekat pohon atau dinding bangunan yang seringkali menjadi tempat berkumpulnya burung.
  4. Tidak terganggu: Burung mungkin merasa lebih nyaman bersarang di atas kabel listrik karena tidak terganggu oleh kegiatan manusia seperti yang mungkin terjadi di sekitar pohon atau semak-semak.

Meskipun burung sering bersarang di kabel listrik, perlu diingat bahwa ini dapat menjadi berbahaya bagi burung jika kabel tersebut terhubung dengan sumber listrik yang bermuara pada tanah atau terpapar langsung oleh cuaca buruk seperti hujan dan petir. Namun daya adaptasi burung untuk bertahan hidup di perkotaan memang LUAAAAR BIASSAAA.



Tuesday, February 14, 2023

ULAR VIPER WAGLER THE SILENT KILLER

Salah satu ular mematikan yang bisa ditemukan di Indonesia adalah Ular Viper Wagler (Tropidolaemus wagleri), nama lainnya adalah Ular Bandotan Candi. Ular ini sering dapat di temukan di berbagai tipe habitat, termasuk hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, perkebunan hingga di daerah yang sering dilalui manusia, tetap penting untuk selalu berhati-hati dan menjaga jarak dari ular ini untuk menghindari gigitan yang berbahaya.

Ular Viper termasuk ke dalam keluarga Viperidae atau keluarga ular berbisa dalam klasifikasi ilmiah. Keluarga Viperidae terdiri dari lebih dari 300 spesies ular berbisa yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk Ular Viper Wagler yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Ciri khas dari keluarga ular Viper adalah kehadiran gigi berbisa yang dapat dilipat di bagian atas rahang mereka, yang memungkinkan mereka untuk menyerang dan mematikan mangsanya dengan lebih efektif.

 

MORFOLOGI ULAR VIPER WAGLER

Ular ini dinamai menurut ahli zoologi Inggris, Sir Abraham Rees Wagler, yang pertama kali mempelajari spesies ini. Ular Viper Wagler adalah ular berukuran sedang dengan panjang rata-rata antara 70 hingga 100 cm. Namun, ada juga beberapa individu yang dapat mencapai panjang hingga 1,2 meter. Ular Viper Wagler jantan umumnya lebih kecil dari betina, dan spesies ini memiliki tubuh yang agak gemuk dengan kepala yang relatif besar dan ekor yang pendek. Warna kulit ular Viper Wagler dapat bervariasi dari hijau keabu-abuan hingga coklat kehitaman, dengan corak-cetak putih atau kuning yang memanjang di seluruh tubuhnya.

Ukuran ular Viper Wagler yang relatif kecil membuatnya sulit ditemukan di alam liar, sehingga perlu berhati-hati ketika berada di daerah yang menjadi habitatnya. Jadi ingat di tahun 2008, ketika saya sedang survey burung di hutan dekat Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat waktu itu karena perjalanan yang melelahkan menembus semak belukar dan berenang di rawa-rawa gambut, ketika sampai di lokasi yang agak kering saya segera menaruh tas carrier yang saya bawa dan duduk di lantai hutan, tiba-tiba pemandu kami berteriak ke arah saya, saya tidak ngeh karena terlalu lelah, sayup-sayup terdengar kata-kata ular, saya pun tak sengaja menoleh ke arah kanan dan benar saja di dekat tas saya tampak Ular Viper Wagler sedang beristirahat di ranting pohon yang sejajar dengan kepala saya. Untungnya jenis ini aktif di malam hari dan di siang hari ular ini lebih banyak berdiam diri. Alhamdulillah ….

Selain dengan nama Bandotan Candi, Ular ini juga dikenal dengan berbagai nama lokal seperti ular punai (Jambi), Ular cintamanis (Batak), Ular cantik manis (Sumbar), Ular kapak tokong, Dupong (Malay), dan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Temple viper

Ular Viper Wagler termasuk ke dalam keluarga Viperidae yang memiliki tipe susunan gigi solenoglyphous. Tipe susunan gigi solenoglyphous adalah tipe susunan gigi pada ular berbisa yang memiliki sepasang gigi besar di rahang depan, yang dapat dilipat ke dalam saat tidak digunakan, dan dapat melipat ke luar dan menjulur saat ular mengigit mangsa. Gigi tersebut terhubung dengan kelenjar bisa yang memproduksi dan menyimpan bisa ular. Gigi berbisa solenoglyphous memungkinkan ular untuk menginjeksikan bisa ke dalam mangsa secara efektif.

Bisa Ular Viper Wagler mengandung berbagai jenis toksin yang dapat mematikan bagi manusia dan hewan lainnya. Toksin utama yang terkandung dalam bisa ular Viper Wagler adalah hemotoksin dan neurotoksin. Hemotoksin berfungsi menghancurkan sel darah merah dan jaringan otot, sementara neurotoksin dapat mempengaruhi sistem saraf, sehingga mengakibatkan kelumpuhan dan kegagalan organ vital pada korban gigitan. Efek samping yang ditimbulkan akibat gigitan bisa ular Viper Wagler antara lain rasa sakit, bengkak, dan memar pada area gigitan, kelemahan, mual, dan kesulitan bernafas. Jika tidak diobati, gigitan bisa ular Viper Wagler dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan ular ini saat berada di habitatnya.


 

HABITAT DAN PAKAN ULAR VIPER WAGLER

Ular Viper memiliki banyak varietas dan dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, meskipun sebagian besar spesiesnya ditemukan di daerah tropis dan subtropis.  Ular Viper Wagler, adalah jenis ular viper yang umum di kawasan Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ular ini umum ditemukan pada dataran rendah dan pegunungan hingga mencapai ketinggian 1000 mdpl. Akan tetapi kebanyakan berada di dataran rendah yang basah dekat perairan, seperti hutan rawa gambut, persawahan, tepi sungai, dan hutan bakau. Aktivitas hariannya dilakukan secara arboreal baik pada malam hari juga di senja atau dini hari. Sementara pada ular yang muda lebih sering ditemukan di permukaan tanah. Pakannya berupa binatang mamalia kecil, burung, kadal, katak dan hewan kecil lainnya.

Ular Viper Wagler adalah ular yang berburu mangsanya secara aktif dengan cara mengintai dan menyerang secara tiba-tiba. Ular ini sering ditemukan bersembunyi di antara daun-daun atau di balik batang pohon, menunggu mangsanya lewat. Ketika mangsa seperti tikus, katak, atau burung lewat, ular Viper Wagler akan menyerang dengan cepat dan mematuknya dengan gigi berbisa yang dilipat di atas rahangnya. Setelah mangsa terkena gigitannya, toksin dalam bisa ular Viper akan mematikan mangsa dalam waktu yang relatif singkat.

Ular Viper juga menggunakan indra penciuman dan penglihatannya yang tajam untuk mencari mangsa. Mereka seringkali memanjat ke atas ranting pohon untuk mendapatkan keuntungan posisi dan memudahkan pengintaian mangsa yang berada di bawah. Setelah menyerang mangsa, ular Viper Wagler kemudian akan menunggu sampai mangsa tersebut mati sebelum memakannya. Ular ini dikenal sebagai predator yang efektif dan memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi hewan kecil di habitatnya, Sang SILENT KILLER.


 

PERANAN DAN ANCAMAN TERHADAP ULAR VIPER WAGLER

Ular Viper Wagler memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya. Sebagai predator, ular Viper Wagler memangsa berbagai jenis hewan kecil seperti tikus, katak, dan burung, sehingga membantu mengendalikan populasi hewan-hewan tersebut di alam liar. Selain itu, ular Viper Wagler juga berperan sebagai mangsa bagi beberapa predator di alam seperti burung hantu, musang, dan ular lainnya. Dalam lingkungan hutan, spesies ini juga turut berpartisipasi dalam siklus nutrisi dengan menjadi sumber makanan bagi hewan predator di atasnya dalam rantai makanan. Oleh karena itu, meskipun terkadang dianggap berbahaya bagi manusia, ular Viper Wagler memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya.

Ancaman terhadap populasi ular Viper Wagler antara lain hilangnya habitat akibat deforestasi, pembangunan infrastruktur, dan perambahan manusia. Ular Viper Wagler juga sering diburu oleh manusia untuk diambil kulitnya yang indah dan dijadikan bahan kerajinan tangan, serta untuk diambil dagingnya yang dianggap sebagai makanan lezat oleh beberapa orang di wilayah habitatnya. Selain itu, perburuan ular Viper Wagler juga terkait dengan permintaan pasar satwa liar dan perdagangan hewan peliharaan. Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan habitat alami ular Viper Wagler sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan.

Sebagai hewan yang mempunyai peranan penting di alam, menjual atau memperjualbelikan Ular Viper Wagler secara ilegal dapat dikenakan sanksi hukum yang berat Selain itu tidak dianjurkan untuk memelihara atau memperdagangkan hewan ini sebagai hewan peliharaan. Namun jika dilihat di E-Commerce harga ular ini berkisar antara 200.000 - 500.000 per ekornya dan hal ini sangat merugikan bagi keberlangsungan populasi ular Viper Wagler di alam. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlibat dalam aktivitas perdagangan atau kepemilikan hewan langka atau dilindungi demi menjaga kelestarian spesies ini di alam.



Saturday, February 11, 2023

BLEKOK SAWAH SANG OPORTUNIS

Masih dalam bulan sensus burung air se-Asia (Asian Waterbird Census), kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu burung air yang umum atau biasa para pengamat burung di Jakarta menyebutnya burung “receh”. Yak ini adalah burung receh namun unik menurut saya, karena burung ini mempunyai fase yang mana ketika berbiak bulu nya akan berubah warna. Kenapa saya sebut unik karena selama pengamatan sepanjang tahun di Jakarta, saya hanya sekali atau dua kali menjumpai burung ini dalam fase tidak berbiak, selebihnya lebih sering di temukan dalam fase berbiak, sehingga saya fikir burung ini kawin sepanjang tahun yak he he he … Yak burung ini adalah jenis Blekok sawah (Ardeola speciosa).


MORFOLOGI BLEKOK SAWAH

Blekok sawah, adalah spesies burung yang termasuk dalam keluarga Ardeidae. Burung ini biasanya ditemukan di wilayah tropis dan subtropis Asia dan Afrika. Burung berukuran 45 cm ini memiliki ciri khas warna abu-abu, jingga dan putih, dengan paruh berwarna kuning dan hitam pada ujungnya. Ketika berbiak, Kepala, dada kuning tua. Punggung nyaris hitam. Tubuh bagian atas lainnya coklat bercoret-coret. Tubuh bagian bawah putih. Saat terbang sayap terlihat sangat kontras dengan punggung yang hitam dan ketika tak berbiak mirip dengan warna individu remaja yakni Coklat bercoret-coret. Iris kuning, paruh kuning, ujung paruh hitam, kaki hijau buram.


HABITAT DAN PENYEBARAN BLEKOK SAWAH

Blekok sawah memiliki habitat utama di sawah, tambak, dan lingkungan air terbuka lainnya. Mereka juga ditemukan di hutan mangrove, rawa, dan sungai. Spesies ini umumnya ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia dan Afrika. Blekok Sawah membutuhkan lingkungan air terbuka dan cukup luas untuk bertelur dan membesarkan anaknya. Untuk persebaran berdasarkan ketinggian, burung ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1500 mdpl di pulau Jawa, sedangkan di Filipina hingga 1100 mdpl.

Blekok sawah menyebar luas di Asia Tenggara, negera-negara seperti Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia hingga Filipina, tetapi pernah tercatat pada tahun 2007 di bagian utara Australia, dimana diduga burung ini tersasar akibat terbawa badai dari kepulauan Maluku.


 

PERKEMBANGBIAKAN BLEKOK SAWAH

Blekok sawah berkembang bisa sepanjang tahun untuk di Jawa, namun beberapa pulau di Indonesia mempunyai waktu perkembangbiakan yang berbeda, seperti di Kalimantan Selatan pada bulan Agustus – September, Maret di Sumatera dan Jawa Barat Januari – Agustus. Adapun di Jakarta dari informasi di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Blekok sawah mulai membuat sarang pada bulan Februari – April dengan telur rata-rata dalam sarang berjumlah 2 – 5 butir.

Blekok sawah ketika bersarang terkadang berpasangan sendiri atau dalam kelompok kecil tetapi berkoloni hingga 1000–2000 pasang dan jumlah terbesar yang pernah tercatat yakni di Sumatera Selatan sebanyak 9.000–60.000 pasang dan seringkali dalam koloni campuran dengan spesies lain, semisal dengan Kowak malam abu, Cangak merah, Kuntul besar, Kuntul perak, Kuntul kerbau dan Kuntul kecil.

 

TIPE PAKAN BLEKOK SAWAH

Tipe pakan Blekok sawah adalah Omnivora dimana terdiri dari komposisi ikan, katak, berudu, serangga air, belalang, kumbang, semut, rayap dan cacing tanah. Ketika mencari makan, Blekok sawah akan berdiam lama di pinggir air atau bertengger di akar mangrove di atas air, ketika ikan lewat dalam area sergapan paruhnya, dengan cepat burung ini akan memangsa ikan tersebut.

Namun ada catatan menarik dimana tahun 2012 di Ecopark Ancol, tercatat Blekok sawah memangsa burung Bondol peking (Lonchura punctulata) dan 8 Januari 2023 lalu, tercatat burung ini memangsa burung gereja (Passer montanus) di Utan Kemayoran. Hal ini sangat menarik karena apakah burung ini memangsa burung karena kesulitan mencari pakan berupa ikan atau memang burung ini bersifat oportunis.

Mungkin untuk kasus di Jakarta, burung ini memang bersifat oportunis, dimana di Muara Angke, burung ini ditemukan bertengger di atas tumpukan sampah plastik dan memakan sisa makanan manusia atau sampah buangan manusia.


 

KENAPA MENJADI OPORTUNIS

Ini baru teori saja sih, Blekok sawah menjadi bersifat oportunis karena mereka memanfaatkan berbagai sumber makan untuk bertahan hidup dan berkembang biak, dalam hal ini karena burung ini jumlahnya masih banyak di suatu area, sehingga persaingan mencari makan untuk keberlangsungan hidup pun sangat ketat. Beberapa individu mau tidak mau beradaptasi dan dapat menyesuaikan diri dengan mudah terhadap perubahan lingkungan dan memanfaatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan mereka. burung harus sering beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada untuk memenuhi kebutuhan mereka dan memastikan kelangsungan hidup spesies mereka.

Menjadi oportunis juga membantu burung dalam mengatasi keterbatasan sumber daya yang tersedia. Misalnya, jika sumber makan tertentu menjadi langka, burung dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan mencari sumber makan alternatif. Ini memastikan bahwa burung dapat tetap bertahan hidup dan berkembang biak, meskipun lingkungan mereka berubah.

Secara singkat, burung menjadi oportunis karena ini adalah strategi yang efektif untuk memastikan kelangsungan hidup dan reproduksi mereka dalam lingkungan yang sering berubah dan penuh dengan ancaman.

 


MENJADI BAGIAN KELUARGA BURUNG AIR

Blekok sawah merupakan bagian dari keluarga burung air yang walaupun secara garis besar pakan keluarga burung-burung ini adalah ikan, namun ada juga jenis-jenis ini yang menjadi pemakan segalanya (omnivora) seperti blekok sawah ini. Dan dari pemakan serangga ini, Blekok sawah mempunyai fungsi penting di perkotaan, terutama di area hutan mangrove dan pesisir Jakarta. Nah beberapa fungsi dari burung air di perkotaan adalah sebagai berikut :

  1. Kontrol populasi serangga: Burung air memakan serangga dan membantu dalam mengendalikan populasi serangga, yang bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman dan makanan.
  2. Manfaat ekonomi: Burung air dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat perkotaan, seperti dalam industri pariwisata dan pemantauan lingkungan.
  3. Penambah keindahan: Keberadaan burung air di kota dapat menambah keindahan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup bagi warga kota.

Dengan demikian, keberadaan burung air memiliki peran penting dalam memelihara keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat di kota. Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi dan memelihara burung air dan juga habitatnya di perkotaan.


 

Sunday, January 29, 2023

PUNAI GADING BURUNG PENYUKA BUAH-BUAHAN

 

Burung Punai Gading atau Treron vernans adalah burung dari keluarga Columbidae dan salah satu jenis burung yang umum ditemukan di perkotaan seperti di kota Jakarta. Burung ini dikenal sebagai burung pemakan buah yang sangat aktif dan menjadi agen pemencar biji di kota. Punai Gading merupakan salah satu burung yang sangat penting bagi ekosistem kota, karena peranannya dalam menyebarluaskan biji tanaman di sekitarnya. Biji-bijian yang dikeluarkan melalui feses Punai Gading dapat tumbuh menjadi pohon-pohon buah yang dapat digunakan oleh warga kota sebagai sumber makanan dan juga dapat digunakan sebagai penghijauan di kota. Jadi peranan Punai Gading sangat penting bagi ekosistem kota karena kebiasaannya untuk menyebarluaskan biji-bijian di kota.


MORFOLOGI PUNAI GADING

Burung Punai Gading memiliki ukuran tubuh yang kecil, hanya sekitar 20 – 30 cm, dengan warna bulu yang indah, dada berwarna hijau pada betina dan merah muda pada jantan dengan ekor yang pendek, sehingga dalam bahasa inggris di kenal dengan nama Pink-necked Green-Pigeon, sedangkan perut keduanya berwarna hijau, dengan warna pupil mata berwarna biru muda.

Mereka memiliki paruh yang kuat dan berbentuk seperti kait berwarna kuning gading, yang memungkinkan mereka untuk memakan buah-buah yang keras. Burung jantan memiliki paruh yang lebih besar dan lebih panjang dibandingkan dengan burung betina. Burung ini memiliki sayap yang lebar dan ekor pendek, yang memungkinkannya untuk terbang dengan cepat dan stabil di dalam hutan.


DISTRIBUSI PUNAI GADING

Punai Gading ditemukan di hutan hujan tropis Asia Tenggara dan Asia Selatan, termasuk negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan pulau-pulau di Laut China Selatan. Spesies ini hidup di elevasi rendah hingga menengah dan ditemukan di hutan rawa, hutan payau, hutan pantai, dan di kawasan pertanian.

Di Indonesia, burung Punai Gading ditemukan di hutan hujan tropis pulau Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di Kepulauan Sunda. Spesies ini hidup di elevasi rendah hingga menengah dan ditemukan di hutan rawa, hutan payau, hutan pantai, dan di kawasan pertanian. Populasi burung ini diperkirakan cukup stabil di Indonesia, namun beberapa lokalitas di Sumatra dan Kalimantan mengalami tekanan dari deforestasi dan perambahan hutan.


PERILAKU PUNAI GADING

Burung Punai Gading sangat aktif dan sering ditemukan di taman kota, taman-taman, dan tempat-tempat lain yang memiliki pohon-pohon buah, dapat juga ditemukan di pemukiman warga dan taman-taman lingkungan. Punai Gading sangat aktif di siang hari dan sering ditemukan bepergian dari satu pohon buah ke pohon buah lainnya untuk mencari makanan.

Mereka sangat gemar memakan buah-buah seperti jambu air (Syzygium aqueum), kersen (Muntingia calabura), dan mangga (Mangifera indica). Punai Gading juga dapat memakan biji-bijian, seperti biji jagung, biji kacang-kacangan, dan lain-lain. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai burung yang sangat suka mencari makan di tempat-tempat yang sibuk seperti pasar dan tempat-tempat lain yang memiliki banyak orang, namun hal ini lebih di karenakan burung ini mencari pohon sumber pakan seperti beringin (Ficus benjamina) yang memang kerap kali menjadi pohon peneduh di area banyak orang.

Burung Punai Gading juga dikenal sebagai burung yang sangat aktif dalam menyebarluaskan biji tumbuhan. Burung ini akan mengambil biji dari buah-buah yang mereka makan dan menyebarkannya melalui feses dan terjatuh di manapun burung ini bertengger. Ini sangat penting bagi pertumbuhan tanaman di kota, karena burung ini dapat menyebarkan biji tumbuhan ke lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh manusia.

Burung ini memainkan peran penting dalam menyebarkan biji-biji tumbuhan di kota dan membantu dalam pemulihan ekosistem kota. Mereka dapat membantu menyebarkan biji-biji tumbuhan yang dibutuhkan untuk menjaga biodiversitas dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.

Disatu sisi Punai Gading dan Burung-burung lainnya di kota juga menjadi objek penelitian dan pemantauan yang penting bagi para ilmuwan dan pencinta alam untuk memahami bagaimana perubahan lingkungan dan perubahan klimatologi mempengaruhi keberlangsungan hidup burung-burung di kota.

 

ANCAMAN TERHADAP PUNAI GADING

Ancaman utama terhadap burung Punai Gading adalah deforestasi yang berkepanjangan di habitatnya. Penebangan hutan rawa dan payau yang dilakukan untuk membuat lahan pertanian, perkebunan, dan perkebunan kayu merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kerusakan habitat burung ini. Selain itu, perambahan hutan yang dilakukan oleh masyarakat setempat juga menyebabkan kerusakan habitat.

Burung Punai Gading juga menjadi sasaran perburuan liar untuk dijual sebagai burung peliharaan serta bahan makanan. Dari beberapa informasi di pasar burung, harga burung ini berkisar antara Rp300.000 sampai Rp350.000 per pasangnya, lebih mahal di bandingkan burung punai lainnya yang berkisar di harga Rp75.000 sampai Rp90.000 per ekornya. Akibat perburuan liar ini beberapa negara di Asia Tenggara mengalami masalah perburuan liar yang tidak terkendali, yang menyebabkan populasi burung ini menurun.

Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa negara Asia Tenggara juga merupakan ancaman bagi burung Punai Gading. Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan habitat dan menyebabkan kematian burung-burung yang tidak dapat menyelamatkan diri.

Kurangnya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat juga merupakan ancaman bagi burung ini. Kebijakan konservasi yang tidak efektif dapat menyebabkan perambahan hutan yang tidak terkendali dan perburuan liar yang menyebabkan populasi burung ini menurun.

Walaupun burung Punai Gading umum ditemukan di perkotaan, namun kondisi lingkungan yang tidak sehat dan polusi udara dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan populasi burung ini. Populasi burung ini diperkirakan cukup stabil meskipun beberapa lokalitas mengalami tekanan dari deforestasi, perambahan hutan serta perubahan peruntukan kawasan di perkotaan.

Oleh karena itu Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam melindungi dan memelihara burung Punai Gading, dengan cara menjaga kondisi lingkungan yang sehat dan menanam pohon-pohon yang cocok sebagai sumber makanan bagi burung ini. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan perlindungan yang cukup bagi burung Punai Gading dengan cara mengatur pembangunan di kota dan mencegah aktivitas ilegal seperti perburuan untuk di pedagangkan maupun di konsumsi.

 

JIKA TAK ADA BURUNG PENYEBAR BIJI SEPERTI PUNAI GADING

Dan perlu kita renungkan jika tidak ada burung-burung penyebar biji di perkotaan apa yang akan terjadi? Jika tidak ada burung-burung penyebar biji di kota, maka akan ada beberapa dampak negatif pada ekosistem perkotaan. Diantaranya :

  1. Kemunculan spesies tumbuhan yang tidak diinginkan : Tanpa burung-burung penyebar biji, spesies tumbuhan yang tidak diinginkan akan lebih dominan di kota. Tanaman yang tidak diinginkan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti alergi, dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur kota.
  2. Kerusakan ekosistem : Burung-burung penyebar biji memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kota. Tanpa burung-burung ini, ekosistem kota akan menjadi tidak seimbang dan akan menyebabkan kerusakan ekosistem.
  3. Kematian burung-burung lain: Burung-burung lain yang hidup di kota akan mengalami kesulitan dalam menemukan makanan jika burung penyebar biji tidak ada.
  4. Kurangnya biodiversitas: Burung-burung penyebar biji memainkan peran penting dalam menyebarkan biji-biji tumbuhan yang dibutuhkan untuk menjaga biodiversitas dan meningkatkan kualitas lingkungan kota. Tanpa burung-burung ini, biodiversitas kota akan menurun.
  5. Pemulihan ekosistem yang lebih sulit : Tanpa burung-burung penyebar biji, pemulihan ekosistem kota akan menjadi lebih sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama.

Jadi memang di perkotaan, walaupun manusia yang mendominasi, kita tetap perlu keberadaan organisme lain sebagai penyeimbang, karena memang apa yang di ciptakan Allah SWT itu dalam keadaan seimbang, nah menarik  bukan? dan masih banyak fungsi dari burung-burung di alam yang belum semuanya terungkap, mari kita lestarikan burung-burung dan alam sekitar kita karena mereka adalah bagian yang sangat erat dari kehidupan manusia. 

Untuk detail informasi jenis Punai Gading ini kalian bisa lihat di link berikut : Informasi Punai Gading

SALAM, TERBANG dan MELUNCUR ....